Organisasi Intenasional Yang Diikuti Oleh Indonesia cukup banyak karena Indonesia mendapat banyak keuntungan dengan mengikuti berbagai organisasi internasional tersebut, contohnya peranan PBB dalam penyelesaian masalah antara Indonesia dengan Belanda yang telah lama mengalami ketegangan. Selain itu, Indonesia juga memiliki kewajiban untuk turut berperan dalam misi-misi internasional demi mewujudkan keadilan dunia.
Berikut ini saya akan menjelaskan tentang beberapa Organisasi Internasional yang Diikuti oleh Indonesia.
#1 Organisasi Internasional : PBB
- Sejarah Berdirinya PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibentuk karena Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang dibentuk oleh Woodrow Wilson (Presiden Amerika Serikat ke-28) dianggap telah gagal mencegah meletusnya Perang Dunia ke-2 yang diawali oleh peristiwa diserbunya Polandia oleh tentara Jerman pada tanggal 1 September 1939. Pembentukan PBB diawali dengan pertemuan antara Franklin Delano Rossevelt (Presiden Amerika Serikat ke-32) dengan Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris) yang menghasilkan Atlantik Charter. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1942 diadakan pertemuan di Washington, Amerika serikat oleh 26 negara yang menghasilkan terbentuknya Maklumat Bangsa-Bangsa yang isinya menyetujui program dalam Atlantic Charter. dan akhirnya tanggal 25 April - 26 Juni 1945 diadakan konferensi San Fransisco yang menghasilkan Piagam PBB, lalu piagam tersebut mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945 dan diperingati sebagai hari PBB (United Nation Day)
- Tujuan Pembentukan PBB
PBB dibentuk untuk mencapai beberapa tujuan agar terwujud keadilan dunia. Tujuan pembentukan tersebut terdapat dalam Mukadimah PBB dan dipertegas lagi dalam Pasal 1 Piagam PBB yang isinya sebagai berikut :
- Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
- Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan negara lain.
- Mewujudkan kerja sama internasional dalam memecahkan persoalan internasional dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, dan kemanusiaan.
- Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasikan tujuan.
- Meningkatkan kerja sama internasional untuk memecahkan masalah internasional di bidang politik, sosial, kebudayaan, kependudukan, dan lain-lain.
- Mendorong untuk menghormati HAM dan kemerdekaan bagi semua bangsa tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
- Menjadi pusat penyesuaian dalam melakukan tindakan bangsa-bangsa untuk memelihara keamanan dan perdamaian dunia.
- Prinsip-prinsip PBB
selain memiliki tujuan-tujuan diatas, PBB harus melaksanakan beberapa prinsip dasar yang harus dipeuhi, prinsip-prinsip tersebut antara lain :
- Menyelesaikan persoalan secara damai
- Tidak menggunakan ancaman atau kekerasan
- Prinsip mengenai tanggung jawab untuk menentukan adanya ancaman
- Prinsip mengenai peraturan persenjataan
- Prinsip Umum mengenai kerja sama di bidang pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional
- Struktur Organisasi PBB
- Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
- Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan negara lain.
- Mewujudkan kerja sama internasional dalam memecahkan persoalan internasional dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, dan kemanusiaan.
- Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasikan tujuan.
- Meningkatkan kerja sama internasional untuk memecahkan masalah internasional di bidang politik, sosial, kebudayaan, kependudukan, dan lain-lain.
- Mendorong untuk menghormati HAM dan kemerdekaan bagi semua bangsa tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
- Menjadi pusat penyesuaian dalam melakukan tindakan bangsa-bangsa untuk memelihara keamanan dan perdamaian dunia.
- Prinsip-prinsip PBB
selain memiliki tujuan-tujuan diatas, PBB harus melaksanakan beberapa prinsip dasar yang harus dipeuhi, prinsip-prinsip tersebut antara lain :
- Menyelesaikan persoalan secara damai
- Tidak menggunakan ancaman atau kekerasan
- Prinsip mengenai tanggung jawab untuk menentukan adanya ancaman
- Prinsip mengenai peraturan persenjataan
- Prinsip Umum mengenai kerja sama di bidang pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional
- Struktur Organisasi PBB
Ada beberapa organisasi dalam PBB yang bertugas membantu kinerja PBB untuk mewujudkan perdamaian dunia, Organisasi-organisasi tersebut adalah :
- Peranan PBB dalam Membantu Indonesia
PBB berperan dalam membantu menyelesaikan persoalan-persoalan antara Indonesia dengan Belanda, bantuan tersebut antara lain dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang berhasil menyelenggarakan Perundingan Renville pada tanggal 17 Januari 1948, lalu PBB juga membentuk United Nations Commission for Indonesia (UNCI) yang berhasil menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949, selain itu PBB juga membantu Indonesia untuk mengembalikan Irian Barat (Papua) dari kekuasaan Belanda dengan membentuk UNTEA yang bertugas untuk mengambil alih kekuasaan pemerintahan atas wilayah Irian Barat (Papua) dari tanggal 1 Oktober 1962 sampai Mei 1963
PBB berperan dalam membantu menyelesaikan persoalan-persoalan antara Indonesia dengan Belanda, bantuan tersebut antara lain dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang berhasil menyelenggarakan Perundingan Renville pada tanggal 17 Januari 1948, lalu PBB juga membentuk United Nations Commission for Indonesia (UNCI) yang berhasil menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949, selain itu PBB juga membantu Indonesia untuk mengembalikan Irian Barat (Papua) dari kekuasaan Belanda dengan membentuk UNTEA yang bertugas untuk mengambil alih kekuasaan pemerintahan atas wilayah Irian Barat (Papua) dari tanggal 1 Oktober 1962 sampai Mei 1963
#2 Organisasi Internasional : ASEAN
- Sejarah berdirinya ASEAN
ASEAN (Association of South East Asian Nation) adalah suatu perhimpunan kerja sama regional bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 yang diprakarsai oleh Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand), S. Rajanatnam (Singapura), Narsisco Ramos (Filipina). Terbentuknya ASEAN didasari adanya kepentingan-kepentingan bersama antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
- Tujuan ASEAN
Tujuan dasar terbentuknya ASEAN adalah untuk memperkokoh ikatan solidaritas, terciptanya perdamaian, dan kerja sama yang saling menguntungkan di antara negara-negara di Asia Tenggara, dan dalam Deklarasi Bangkok tercamtum tujuan terbentuknya ASEAN secara lebih detail, tujuan itu antara lain :
- Untuk mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di wilayah Asia Tenggara melalui usaha bersama dalam semangat persamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan suatu masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
- Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum dalam hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
- Untuk meningkatkan kerja sama yang efektif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuanj, dan administrasi untuk pengkajian bersama.
- Untuk meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara.
- Untuk memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi-organisasi internasional dan regional lainnya.
Tujuan-tujuan dibentuknya ASEAN berdasarkan deklarasi Bangkok seperti diatas menunjukkan bahwa dengan kebersamaan kita dapat membentuk suatu kekuatan yang lebih besar sehingga akan mempermudah atau mempercepat untuk mencapai cita-cita bersama.
- Struktur Organisasi
Dalam Deklarasi Bangkok tahun 1967 tercantum bahwa telah ditetapkan organ-organ ASEAN sebagai berikut :
- Sidang tahunan para menteri, merupakan badan tertinggi dalam ASEAN. Dalam sidang ini dirumuskan kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN serta mengemati politik putusan-putusan ASEAN.
- Standing Committee, bertugas melakukan kegiatan ASEAN dalam jangka waktu antar dua sidang tahunan para menteri. Komite ini bekerja di bawah pimpinan luar negeri negar penerima giliran.
- Sekretariat nasional ASEAN, bertugas mengurusi masalah-masalah ASEAN dan pada taraf nasional mengoordinasikan implementasi putusan ASEAN yang ditetapkan oleh sidang tahunan para menteri.
- Komite-komite ASEAN, meliputi komite tetap, komite khusus atau komite Ad Hoc.
Logo ASEAN
Namun pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) yang diadakan di Bali pada tahun 1976 telah terjadi perubahan susunan organ-organ ASEAN yang meliputi hal-hal berikut.
- ASEAN Summit, adalah pertemuan para kepala pemerintahan/negara se-ASEAN. Dalam sidang ini dirumuskan kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN serta mengamati implikasi politik putusan-putusan ASEAN.
- ASEAN Ministerial Meeting (AMM) adalah sidang para menteri luar negeri negara-negara anggota ASEAN. Sidang ini berperan sebagai forum perumusan garis kebijakan dan koordinasi kegiatan-kegiatan ASEAN.
- ASEAN Economic Ministers (AEM) adalah sidang para menteri ekonomi negara anggota ASEAN. Sidang ini diselenggarakan dua kali setahun dan merupakan forum untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dan koordinasi kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi dan juga untuk menilai hasil-hasil yang telah diperoleh oleh komisi-komisi yang ada di bawahnya.
- ASEAN Finance Minister Meeting (AFMM) adalah sidang menteri keuangan yang merupakan forum untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dan koordinasi kerja sama ASEAN dalam bidang keuangan, sidang ini juga menilai hasil yang sudah diperoleh komisi-komisi yang ada di bawahnya.
- Other ASEAN Ministerial Meeting adalah sidang para menteri negara anggota. Sidang ini merumuskan kebijakan-kebijakan dalam bidang tertentu, misalnya pendidikan, kesehatan, sosial budaya, penerangan, perburuhan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
- ASEAN Standing Committe (ASC) adalah komisi yang bertugas mengoordinasikan kegiatan-kegiatan ASEAN selama masa antara sidang tahunan para menteri luar negeri dari negara yang mendapat giliran menjadi ketua, yakni sebagai tuan rumah sidang tahunan para menteri luar negeri ASEAN. Masa jabatan ketua komisi tetap adalah satu tahun.
- Senior Economic Officals Meeting (SEOM), Senior Official Meeting (SOM), ASEAN Senior Financals Officals Meeting (ASFOM) dan Committess adalah sidang ASEAN yang memiliki 29 komisi yang terdiri atas pejabat-pejabat senior kementerian. Komisi ini berfungsi untuk mendukung sidang-sidang para menteri yang meliputi bidang pertanian dan kehutanan, energi perdagangan, lingkungan , keuangan, informasi, invertasi, perburuan, hukum, persoalan regional, kejahatan lintas negara, transportasi, Dewan AIA, dan Dewan AFTA.
- Sub-sub komisi dan kelompok-kelompok kerja ASEAN (Sub-Committes and Working Groups) adalah komisi ASEAN yang memiliki 122 subkomisi dan kelompok kerja teknis yang mendukung kerja lembag-lembaga tingkat menteri senior.
- Sekretaris ASEAN memiliki fungsi untuk memprakarsai, memberi nasihat, mengoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ASEAN. Sekretariat ASEAN dipimpin oleh seorang Sekretaris Jendral ASEAN yang dipilih berdasarkan prestasi dan senioritas dengan rekomendasi negara-negara anggota ASEAN.
#3 Organisasi Internasional : Konferensi Asia Afrika
- Sejarah Berdirinya Konferensi Asia Afrika (KAA)
Konferensi Asia Afrika atau biasa disingkat dengan KAA dibentuk dengan didasari oleh pelaksanaan Konferensi Colombo yang dilaksanakan di Srilanka pada tanggal 28 April 1945 dan diikuti oleh lima negara, yakni India, Indonesia, Burma, Srilanka, dan Pakistan. Pertemuan ini kemudian dilanjutkan dengan diadakannya pertemuan Bogor pada tahun 1954 yang menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 April - 24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia. Konferensi Asia Afrika ini dikoordinasi oleh Ruslan Abdulgani selaku Menteri Luar Negeri Indonesia. Konferensi Asia Afrika ini dihadiri oleh 29 negara yaitu :
- Indonesia
- India
- Pakistan
- Srilanka
- Burma
- Filipina
- Thailand
- Kamboja
- Laos
- Jepang
- Mesir
- China
- Vietnam Utara
- Vietnam selatan
- Nepal
- Afganistan
- Irak
- Iran
- Saudi Arabia,
- Suriah
- Yordania
- Libanon
- Turki
- Yaman
- Sudan
- Ethiopia
- Libia
- Ghana
- Libia
- Tujuan Konferensi Asia Afrika
Konferensi asia afrika mempunyai beberapa tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negara di kawasan asia dan afrika, tujuan-tujuan tersebut antara lain :
- Memajukan kerja sama antar negara-negara Asia Afrika dalam bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
- Menentang diskriminasi ras dan kolonialisme
- Memperbesar peranan Asia-Afrika di dunia dan ikut mengusahakan perdamaian duni.
Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat terwujud di kemudian hari, dan melalui KAA perjuangan Asia-Afrika dalam mewujudkan tujuan tersebut dapat direalisasikan
- Keputusan Konferensi Asia Afrika
Setelah diadakannya Konferensi Asia Afrika tersebut akhirnya disepakati beberapa keputusan bersama, keputusan tersebut antara lain :
- Memajukan kerja sama bangsa-bangsa Asia-Afrika di bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan, misalnya memajukan perdagangan antar bangsa Asia-Afrika maupun dengan dunia Internssional, memajukan pengajaran, dan pertukaran pelatih serta guru.
- Membantu perjuangan menentang imperialisme
- Menjunjung Hak Asasi Manusi dan menentang diskriminasi ras
- ikut aktif dalam mengusahakan perdamaian dunia
Namu selain keputusan tersebut, KAA juga menghasilkan Dekslarasi Bandung yang memuat sepuluh prinsip, deklarasi ini lebih dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung. Isi Deklarasi tersebut antara lain :
- Menghormati hak-hak dasr manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang tercantum dalam piagam PBB
- Menghormati kedaulatan dan integritas semua anggota
- Mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil
- Tidak melakukan intervensi atau ikut campur urusan dalam negeri negara lain
- menghormati hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri atau secara kolektif sesuai dengan piagam PBB
- Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak khusus bagi salah satu negara besar dan tidak melakukan tekanan pada negara lain
- Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial dan kemerdekaan negara lain
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian hakim, ataupun cara damai lain lagi menurut pihak-pihak yang bersangkutan yang sesuai dengan piagam PBB
- Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama
- Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
Sekian dulu artikel saya tentang Organisasi Internasional Yang Diikuti Oleh Indonesia, semoga dapat menambah pengetahuan anda tentang beberapa organisasi tersebut.
Have a Nice Day
ASEAN (Association of South East Asian Nation) adalah suatu perhimpunan kerja sama regional bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 yang diprakarsai oleh Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand), S. Rajanatnam (Singapura), Narsisco Ramos (Filipina). Terbentuknya ASEAN didasari adanya kepentingan-kepentingan bersama antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
- Tujuan ASEAN
- Untuk mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di wilayah Asia Tenggara melalui usaha bersama dalam semangat persamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan suatu masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
- Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum dalam hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
- Untuk meningkatkan kerja sama yang efektif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuanj, dan administrasi untuk pengkajian bersama.
- Untuk meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara.
- Untuk memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi-organisasi internasional dan regional lainnya.
Tujuan-tujuan dibentuknya ASEAN berdasarkan deklarasi Bangkok seperti diatas menunjukkan bahwa dengan kebersamaan kita dapat membentuk suatu kekuatan yang lebih besar sehingga akan mempermudah atau mempercepat untuk mencapai cita-cita bersama.
- Struktur Organisasi
Dalam Deklarasi Bangkok tahun 1967 tercantum bahwa telah ditetapkan organ-organ ASEAN sebagai berikut :
- Sidang tahunan para menteri, merupakan badan tertinggi dalam ASEAN. Dalam sidang ini dirumuskan kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN serta mengemati politik putusan-putusan ASEAN.
- Standing Committee, bertugas melakukan kegiatan ASEAN dalam jangka waktu antar dua sidang tahunan para menteri. Komite ini bekerja di bawah pimpinan luar negeri negar penerima giliran.
- Sekretariat nasional ASEAN, bertugas mengurusi masalah-masalah ASEAN dan pada taraf nasional mengoordinasikan implementasi putusan ASEAN yang ditetapkan oleh sidang tahunan para menteri.
- Komite-komite ASEAN, meliputi komite tetap, komite khusus atau komite Ad Hoc.
Logo ASEAN
Namun pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) yang diadakan di Bali pada tahun 1976 telah terjadi perubahan susunan organ-organ ASEAN yang meliputi hal-hal berikut.
- ASEAN Summit, adalah pertemuan para kepala pemerintahan/negara se-ASEAN. Dalam sidang ini dirumuskan kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN serta mengamati implikasi politik putusan-putusan ASEAN.
- ASEAN Ministerial Meeting (AMM) adalah sidang para menteri luar negeri negara-negara anggota ASEAN. Sidang ini berperan sebagai forum perumusan garis kebijakan dan koordinasi kegiatan-kegiatan ASEAN.
- ASEAN Economic Ministers (AEM) adalah sidang para menteri ekonomi negara anggota ASEAN. Sidang ini diselenggarakan dua kali setahun dan merupakan forum untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dan koordinasi kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi dan juga untuk menilai hasil-hasil yang telah diperoleh oleh komisi-komisi yang ada di bawahnya.
- ASEAN Finance Minister Meeting (AFMM) adalah sidang menteri keuangan yang merupakan forum untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dan koordinasi kerja sama ASEAN dalam bidang keuangan, sidang ini juga menilai hasil yang sudah diperoleh komisi-komisi yang ada di bawahnya.
- Other ASEAN Ministerial Meeting adalah sidang para menteri negara anggota. Sidang ini merumuskan kebijakan-kebijakan dalam bidang tertentu, misalnya pendidikan, kesehatan, sosial budaya, penerangan, perburuhan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
- ASEAN Standing Committe (ASC) adalah komisi yang bertugas mengoordinasikan kegiatan-kegiatan ASEAN selama masa antara sidang tahunan para menteri luar negeri dari negara yang mendapat giliran menjadi ketua, yakni sebagai tuan rumah sidang tahunan para menteri luar negeri ASEAN. Masa jabatan ketua komisi tetap adalah satu tahun.
- Senior Economic Officals Meeting (SEOM), Senior Official Meeting (SOM), ASEAN Senior Financals Officals Meeting (ASFOM) dan Committess adalah sidang ASEAN yang memiliki 29 komisi yang terdiri atas pejabat-pejabat senior kementerian. Komisi ini berfungsi untuk mendukung sidang-sidang para menteri yang meliputi bidang pertanian dan kehutanan, energi perdagangan, lingkungan , keuangan, informasi, invertasi, perburuan, hukum, persoalan regional, kejahatan lintas negara, transportasi, Dewan AIA, dan Dewan AFTA.
- Sub-sub komisi dan kelompok-kelompok kerja ASEAN (Sub-Committes and Working Groups) adalah komisi ASEAN yang memiliki 122 subkomisi dan kelompok kerja teknis yang mendukung kerja lembag-lembaga tingkat menteri senior.
- Sekretaris ASEAN memiliki fungsi untuk memprakarsai, memberi nasihat, mengoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ASEAN. Sekretariat ASEAN dipimpin oleh seorang Sekretaris Jendral ASEAN yang dipilih berdasarkan prestasi dan senioritas dengan rekomendasi negara-negara anggota ASEAN.
#3 Organisasi Internasional : Konferensi Asia Afrika
- Sidang tahunan para menteri, merupakan badan tertinggi dalam ASEAN. Dalam sidang ini dirumuskan kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN serta mengemati politik putusan-putusan ASEAN.
- Standing Committee, bertugas melakukan kegiatan ASEAN dalam jangka waktu antar dua sidang tahunan para menteri. Komite ini bekerja di bawah pimpinan luar negeri negar penerima giliran.
- Sekretariat nasional ASEAN, bertugas mengurusi masalah-masalah ASEAN dan pada taraf nasional mengoordinasikan implementasi putusan ASEAN yang ditetapkan oleh sidang tahunan para menteri.
- Komite-komite ASEAN, meliputi komite tetap, komite khusus atau komite Ad Hoc.
Logo ASEAN |
- ASEAN Summit, adalah pertemuan para kepala pemerintahan/negara se-ASEAN. Dalam sidang ini dirumuskan kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN serta mengamati implikasi politik putusan-putusan ASEAN.
- ASEAN Ministerial Meeting (AMM) adalah sidang para menteri luar negeri negara-negara anggota ASEAN. Sidang ini berperan sebagai forum perumusan garis kebijakan dan koordinasi kegiatan-kegiatan ASEAN.
- ASEAN Economic Ministers (AEM) adalah sidang para menteri ekonomi negara anggota ASEAN. Sidang ini diselenggarakan dua kali setahun dan merupakan forum untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dan koordinasi kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi dan juga untuk menilai hasil-hasil yang telah diperoleh oleh komisi-komisi yang ada di bawahnya.
- ASEAN Finance Minister Meeting (AFMM) adalah sidang menteri keuangan yang merupakan forum untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dan koordinasi kerja sama ASEAN dalam bidang keuangan, sidang ini juga menilai hasil yang sudah diperoleh komisi-komisi yang ada di bawahnya.
- Other ASEAN Ministerial Meeting adalah sidang para menteri negara anggota. Sidang ini merumuskan kebijakan-kebijakan dalam bidang tertentu, misalnya pendidikan, kesehatan, sosial budaya, penerangan, perburuhan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
- ASEAN Standing Committe (ASC) adalah komisi yang bertugas mengoordinasikan kegiatan-kegiatan ASEAN selama masa antara sidang tahunan para menteri luar negeri dari negara yang mendapat giliran menjadi ketua, yakni sebagai tuan rumah sidang tahunan para menteri luar negeri ASEAN. Masa jabatan ketua komisi tetap adalah satu tahun.
- Senior Economic Officals Meeting (SEOM), Senior Official Meeting (SOM), ASEAN Senior Financals Officals Meeting (ASFOM) dan Committess adalah sidang ASEAN yang memiliki 29 komisi yang terdiri atas pejabat-pejabat senior kementerian. Komisi ini berfungsi untuk mendukung sidang-sidang para menteri yang meliputi bidang pertanian dan kehutanan, energi perdagangan, lingkungan , keuangan, informasi, invertasi, perburuan, hukum, persoalan regional, kejahatan lintas negara, transportasi, Dewan AIA, dan Dewan AFTA.
- Sub-sub komisi dan kelompok-kelompok kerja ASEAN (Sub-Committes and Working Groups) adalah komisi ASEAN yang memiliki 122 subkomisi dan kelompok kerja teknis yang mendukung kerja lembag-lembaga tingkat menteri senior.
- Sekretaris ASEAN memiliki fungsi untuk memprakarsai, memberi nasihat, mengoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ASEAN. Sekretariat ASEAN dipimpin oleh seorang Sekretaris Jendral ASEAN yang dipilih berdasarkan prestasi dan senioritas dengan rekomendasi negara-negara anggota ASEAN.
#3 Organisasi Internasional : Konferensi Asia Afrika
- Sejarah Berdirinya Konferensi Asia Afrika (KAA)
Konferensi Asia Afrika atau biasa disingkat dengan KAA dibentuk dengan didasari oleh pelaksanaan Konferensi Colombo yang dilaksanakan di Srilanka pada tanggal 28 April 1945 dan diikuti oleh lima negara, yakni India, Indonesia, Burma, Srilanka, dan Pakistan. Pertemuan ini kemudian dilanjutkan dengan diadakannya pertemuan Bogor pada tahun 1954 yang menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 April - 24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia. Konferensi Asia Afrika ini dikoordinasi oleh Ruslan Abdulgani selaku Menteri Luar Negeri Indonesia. Konferensi Asia Afrika ini dihadiri oleh 29 negara yaitu :
- Indonesia
- India
- Pakistan
- Srilanka
- Burma
- Filipina
- Thailand
- Kamboja
- Laos
- Jepang
- Mesir
- China
- Vietnam Utara
- Vietnam selatan
- Nepal
- Afganistan
- Irak
- Iran
- Saudi Arabia,
- Suriah
- Yordania
- Libanon
- Turki
- Yaman
- Sudan
- Ethiopia
- Libia
- Ghana
- Libia
- Tujuan Konferensi Asia Afrika
Konferensi asia afrika mempunyai beberapa tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negara di kawasan asia dan afrika, tujuan-tujuan tersebut antara lain :
- Memajukan kerja sama antar negara-negara Asia Afrika dalam bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
- Menentang diskriminasi ras dan kolonialisme
- Memperbesar peranan Asia-Afrika di dunia dan ikut mengusahakan perdamaian duni.
Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat terwujud di kemudian hari, dan melalui KAA perjuangan Asia-Afrika dalam mewujudkan tujuan tersebut dapat direalisasikan
- Keputusan Konferensi Asia Afrika
Setelah diadakannya Konferensi Asia Afrika tersebut akhirnya disepakati beberapa keputusan bersama, keputusan tersebut antara lain :
- Memajukan kerja sama bangsa-bangsa Asia-Afrika di bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan, misalnya memajukan perdagangan antar bangsa Asia-Afrika maupun dengan dunia Internssional, memajukan pengajaran, dan pertukaran pelatih serta guru.
- Membantu perjuangan menentang imperialisme
- Menjunjung Hak Asasi Manusi dan menentang diskriminasi ras
- ikut aktif dalam mengusahakan perdamaian dunia
Namu selain keputusan tersebut, KAA juga menghasilkan Dekslarasi Bandung yang memuat sepuluh prinsip, deklarasi ini lebih dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung. Isi Deklarasi tersebut antara lain :
- Menghormati hak-hak dasr manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang tercantum dalam piagam PBB
- Menghormati kedaulatan dan integritas semua anggota
- Mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil
- Tidak melakukan intervensi atau ikut campur urusan dalam negeri negara lain
- menghormati hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri atau secara kolektif sesuai dengan piagam PBB
- Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak khusus bagi salah satu negara besar dan tidak melakukan tekanan pada negara lain
- Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial dan kemerdekaan negara lain
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian hakim, ataupun cara damai lain lagi menurut pihak-pihak yang bersangkutan yang sesuai dengan piagam PBB
- Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama
- Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
Sekian dulu artikel saya tentang Organisasi Internasional Yang Diikuti Oleh Indonesia, semoga dapat menambah pengetahuan anda tentang beberapa organisasi tersebut.
Have a Nice Day
- Memajukan kerja sama bangsa-bangsa Asia-Afrika di bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan, misalnya memajukan perdagangan antar bangsa Asia-Afrika maupun dengan dunia Internssional, memajukan pengajaran, dan pertukaran pelatih serta guru.
- Membantu perjuangan menentang imperialisme
- Menjunjung Hak Asasi Manusi dan menentang diskriminasi ras
- ikut aktif dalam mengusahakan perdamaian dunia
- Menghormati hak-hak dasr manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang tercantum dalam piagam PBB
- Menghormati kedaulatan dan integritas semua anggota
- Mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil
- Tidak melakukan intervensi atau ikut campur urusan dalam negeri negara lain
- menghormati hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri atau secara kolektif sesuai dengan piagam PBB
- Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak khusus bagi salah satu negara besar dan tidak melakukan tekanan pada negara lain
- Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial dan kemerdekaan negara lain
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian hakim, ataupun cara damai lain lagi menurut pihak-pihak yang bersangkutan yang sesuai dengan piagam PBB
- Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama
- Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
Sekian dulu artikel saya tentang Organisasi Internasional Yang Diikuti Oleh Indonesia, semoga dapat menambah pengetahuan anda tentang beberapa organisasi tersebut.